Hidup dan terlahir di Negara Indonesia ini memang terbilang susah-susah nggak, maksudnya? Hidup susah atau hidup senang yang membedakannya adalah seberapa banyak uang yang dimilikinya, semakin banyak tentu akan semakin senang, makmur, mewah dan bla bla bla. Di negara ini khususnya di kota-kota besar : Jakarta misalnya antara orang senang/kaya dan orang susah/miskin kentara sekali perbedaannya (ya jelas kelihatan bedanya, kalau sama berarti orang kaya semuanya). Bukan itu yang dimaksud, di tengah hiruk pikuk aktifitas yang terjadi di kota jakarta ini, di tengah-tengah megahnya bangunan-bangunan menjulang tinggi ternyata tidak jauh dari sana masih ada bahkan banyak orang-orang yang tidak jelas hidupnya, tidak jelas pekerjaannya, tidak jelas identitasnya dan semuanya serba tidak jelas. Bahkan dari perjalanan saya menelusuri jalan-jalan di sekitar tempat tinggal saya menemukan hampir di setiap jalan yang saya lewati ada orang yang jalan menggendong tumpukan kardus sembari mencari barang-barang bekas (seperti botol) yang mungkin jika terkumpul dalam skala besar dapat ditukarkan dengan beberapa lembar uang. Lain halnya jika menelusuri jalan-jalan besar masih ada saja pengamen, penjaja minuman/makanan/rokok/barang-barang lainnya, juga pengemis.
Dan dibalik itu semua berkeliaran orang-orang kaya, orang-orang import (ternyata bukan barang aja yang import) tapi kaya loh, orang-orang sombong dan angkuh, orang-orang yang memikirkan dirinya sendiri walau ia diberi tanggung jawab untuk memikirkan orang lain.
Dan inilah yang namanya hidup, setiap orang bertanggung jawab atas dirinya masing-masing, terserah dia peduli dengan sesamanya atau tidak yang penting dirinya mendapatkan apa yang diinginkannya, dirinya sukses dan bahagia terserah orang lain peduli atau tidak suka.
0 komentar:
Posting Komentar