Pages

Minggu, 29 September 2013

Kebiasaan-kebiasaan yang Kebanyakan Orang Indonesia Lakukan

Hal-hal atau tindakan yang amat sering dilakukan oleh orang Indonesia.

Setelah saya amati dan telusuri orang-orang Indonesia dalam kesehariannya kebanyakan menghabiskan waktu dengan/dan sering melakukan hal-hal di bawah ini :

1. Mengobrol, kebiasan ini memang banyaknya manfaatnya jika dilakukan di saat yang mengganggu/tidak mengganggu kegiatan lainnya, misalkan di saat jam kerja dan pekerjaan belum terselesaikan, ada baiknya pekerjaan diselesaikan terlebih dahulu, baru setelah itu mengobrol dilanjutkan. Yang penulis temui pula kebiasan ini kebanyakan didalangi oleh perempuan (terutama ibu-ibu) dan tak habis pikir mereka ada saja topik yang diobrolkannya, mulai dari kegiatan sehari-hari, keluarga dan berita-berita selebritis. Para pria juga tidak ketinggalan, terutama saat begadang apalagi ditemani dengan secangkir kopi plus rokok sebungkus ditambah pula siaran pertandingan bola, makin maknyus mengobrolnya.

2. Mencari makanan, memang hal yang satu ini adalah kebutuhan pokok bagi kita, namun yang penulis lihat adalah waktu yang dimiliki banyak dihabiskan dengan kegiatan yang satu ini, waktu yang dimiliki terkonsentrasi kepada mencari makanan yang sesuai selera. Sehingga istilah makan bukan lagi untuk hidup, tapi sudah menjadi style bahkan menjadi sebuah kegengsian jika tidak makan di tempat-tempat yang mewah. Sebagai contoh jika jam makan siang tiba betapa ramainya jalan disesaki oleh para pencari makanan yang mengendarai mobil atau motor sehingga jalan menjadi macet. Mencari makanan atau wisata kuliner menjadi sebuah style tersendiri, sehingga setiap hari akan berbeda tempat makan dan tentunya berbeda menu makanan sesuai selera. Jika boleh penulis tambahkan adalah pada bulan puasa kegiatan ngabuburit (red : bahasa daerah) menjadi hal yang dinantikan dan wajib.

3. Menghabiskan energi/listrik, penggunaan energi berupa listrik dan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Bisa dikatakan kehidupan akan mati jika tidak ada energi listrik dan minyak bumi dan kita ketahui kedua energi tersebut tidak dapat diperbaharui. Namun, kebanyakan orang Indonesia menggunakan energi-energi tersebut tidak sesuai kebutuhan, misalkan lampu yang dibiarkan menyala padahal tidak ada orang atau tidak ada aktifitas di ruangan tersebut. Saat ini makin banyak beragam gadget yang ada dan pastinya selalu berhubungan dengan listrik. Berapa banyak handphone atau gadget yang dimiliki oleh satu orang? bisa dua bahkan lebih, itu hanya satu orang. Bahkan sales misalnya pasti mempunyai banyak gadget untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup pastinya.

4. Menghabiskan uang & devisa negara, mungkin tidak ada seorang pun yang tidak menghabiskan uang atau hartanya, namun alasan menghabiskan uang atau harta tersebut yang patut dipertanyakan. Apakah ia menghabiskan uang untuk memenuhi kebutuhan dirinya atau hanya keinginan nafsu dan gengsi semata. Budaya konsumtif orang-orang Indonesia menarik minat para investor untuk mendirikan pusat perbelanjaan. Banyak diceritakan oleh pengamat bahwa di Jakarta, mall atau tempat-tempat shopping lainnya lebih banyak dari pada mall dan tempat shopping di luar negeri misalnya paris. Mengenai devisa Negara hal ini berhubungan dengan orang-orang yang akan bepergian ke luar negeri. Jika karena tugas institusi yang menyebabkan ia berpergian ke luar negeri mungkin itu baik, namun jika karena wisata atau liburan, lebih baik di dalam negeri saja. Memang yang menjadi kendala adalah akses menuju pusat wisata & hiburan yang sulit ditempuh apalagi menjelang liburan kemacetan tidak bisa dihindarkan. Tapi apa salahnya jika volume bepergian keluar negeri diperkecil sehingga menghemat pendapatan devisa. Devisa juga berkaitan dengan penggunaan barang-barang non impor, semakin sedikit barang impor yang masuk dan semakin banyak barang ekspor yang keluar akan menambah pendapatan devisa Negara. Jika orang-orang Indonesia tidak membeli produk-produk impor maka bisa dikatakan Devisa Negara aman, namun tidak aman bagi importir.

5. Menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Menolong orang lain tanpa pamrih merupakan suatu kebajikan dan akan memperoleh balasan kebajikan pula. Jika menolong atau membantu orang lain yang berada dalam kesempitan untuk mendapatkan upah atau balasan atau dengan kata lain mencari kesempatan dalam kesempitan orang lain. Misalkan secara tidak sengaja kita menemukan kunci motor yang tertinggal, nah orang yang ketinggalan kunci tersebut wajib kita beritahu dan tidak memaksa meminta bayaran karena kita menemukan kunci miliknya. Kesusahan atau musibah yang dialami seseorang dan kita memanfaatkannya untuk mendapatkan penghasilan adalah sesuatu yang tidak bermoral, karena bisa dikatakan kita menari diatas penderitaan orang lain. Contoh lain jika mobil seseorang mogok, ban motornya bocor atai kehabisan bensin sebaiknya kita membantu dan memudahkan masalah yang dihadapinya. Namun adakalanya di satu sisi orang-orang yang kita bantu atau kita tolong tidak mempedulikan pertolongan kita bahkan setelah ditolong mengucapkan terima kasih saja lupa apalagi bayaran atas pertolongannya.

6. Mudah emosi & jarang berpikir
Banyak kejadian anarkis, brutal dan kriminal terjadi di hampir semua kawasan dan wilayah Indonesia. Bentrok antar warga, tawuran, perkelahian disebabkan oleh emosi yang tidak bisa dikendalikan. Keributan yang sering terjadi saat atau selepas pertandingan sepak bola tidak bisa dihindari, entah apa yang menyebabkan hal ini terjadi, namun tentunya pengamanan sudah diatur sedemikian rupa. Dan emosi menjadi suatu yang amat riskan jika individu-individu yang hidup di Negara ini tidak bisa mengendalikannya. Amarah yang tak tertahan, dendam yang tak terbalas, nafsu yang tak bisa dikekang merupakan komplotan emosional. Pantas jika Negara ini susah dan sulit maju, tidak kian berkembang, makmur dan sentosa dikarenakan pola pikir masyarakat yang rendah, pendidikan yang tidak berkualitas, moral yang bejat, dan mustahil persatuan bisa diwujudkan dengan keadaan yang demikian ini.
Unjuk rasa yang banyak dilakukan karena tidak setuju dan tidak sependapat juga diwarnai oleh kekerasan, kriminal dan tindakan anarkis.

7. Mudah tergiur akan uang, hal ini yang menjadi bumerang bagi setiap individu bahwa tanpa memandang lawan atau kawan, keluarga atau sanak saudara jika diimingi harta dan kekayaan semua diterabas, semua akan dilakukannya tanpa memandang baik/buruk, istilah kasarnya gelap mata. Bisa dimungkinkan sumber daya alam yang ada di Indonesia baik berupa pulau dan hasil bumi yang telah dimiliki oleh orang-orang non pribumi disebabkan iming-imingan kekayaan, dolar dan lain sebagainya. Hal ini juga bisa membuat resah keadaan, dimana orang bisa saja mengarahkan massa untuk membuat suatu tindakan yang tidak benar dan yang tidak dibenarkan, secara kebanyakan ekonomi masyarakat Indonesia di kelas menengah kebawah. Tapi ada juga orang dengan ekonomi menengah ke atas yang melakukan sesuatu yang tidak benar dan tidak dibenarkan, contoh: korupsi, suap dan lain sebagainya.

8. Mengerjakan hal/perbuatan yang sia-sia, beberapa uraian diatas bisa dikatakan termasuk pekerjaan & perbuatan yang sia-sia, namun di luar itu masih banyak kesia-siaan pekerjaan & perbuatan orang-orang Indonesia yang penulis amati. Bermain game console salah satunya, permainan visualisasi dengan menggunakan peralatan yang canggih (tentunya import) banyak menyita perhatian dan menyia-nyiakan waktu, apalagi untuk memainkannya dibutuhkan listrik yang besar, tentunya ini bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Mungkin ada baiknya permainan dan games yang nyata yang biasa dilakukan pada acara 17 agustusan atau games motivator itu perlu disemarakkan, sehingga rasa solidaritas dan kebersamaan antar individu semakin kuat.


Dari uraian diatas tentunya kita bisa semakin mawas diri dan lebih berhati-hati serta tidak gila harta dan kekayaan. Tapi bukan berarti semua orang Indonesia seperti yang saya uraikan di atas. Masih ada dan banyak orang Indonesia yang melakukan hal-hal baik dan anehnya itu tidak menular kepada yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar