Saat ini rakyat Indonesia terus dihadapi dengan rentetan kasus dan penyimpangan kaum elit (menengah ke atas) baik dalam pemerintahan maupun di luar itu yang rata-rata pasti mereka mempunyai jenjang pendidikan formal terakhir minimal Diploma atau sarjana. Dalam era mobilisasi dan tekhnologi yang kian canggih, rakyat (kelas menengah ke bawah), secara umum puas dengan kasus dan penyimpangan yang terjadi selama ini dan menginginkan terungkapnya kembali kasus penyimpangan hukum lainnya. Sehingga secara perlahan namun pasti, satu demi satu organ tubuh pemerintahan akan terkuak siapa saja yang melakukan penyimpangan (tidak amanah), dan hal ini tentu saja menandakan bahwa mereka sangat rentan untuk melakukan berbagai penyimpangan (suap, tidak amanah dll). Karena pada dasarnya transparansi fungsi serta apa yang dilakoni pemerintah untuk membawa rakyat Indonesia kepada kejayaan sangatlah menunjang setelah beberapa puluh tahun silam rakyat ini dikendalikan oleh sebuah rezim tanpa belas kasih. KKN (Korupsi, Kolusi dan nepotisme) marak di mana-mana.
Kasus ball out dana bank century yang tak kunjung selesai membuka lembaran awal tahun 2010 berlanjut dengan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji, diikuti oleh kasus mafia pajak Gayus Tambunan dan kini kasus suap merayap ke wilayah MK (Mahkamah Institusi), tak ketinggalan penyiksaan yang diterima TKI yang bekerja di negara lain menambah daftar kasus yang menumpuk untuk diselesaikan.
Tidak hanya itu, kalangan selebritis pun terkena imbasnya. Dalam kasus yang menimpa Ariel Peterpan misalnya. Tak dapat dipungkiri banyak hal yang akan terkuak ke permukaan. Sampai-sampai KH. Zainuddin MZ seorang da’i kondang pun tak pelak dalam masalah fitnah yang dilontarkan salah seorang selebritis.
Penyelesaiannya pun boleh dibilang molor. Di sisi lain gairah dan support rakyat mulai dari kalangan mahasiswa sebagai basis terdepan berdatangan dan terus mengalir. Peran media massa pun tak mau ketinggalan dalam hal ini.
Terdapat perkiraan mengenai seorang atau sekelompok orang yang merekayasa terkuaknya kasus penyimpangan di tubuh pemerintahan. Senandung ucapan terima kasih atas jasa mereka jika mereka benar ada. Pasalnya seperti yang telah saya (penulis) sebutkan di atas, hal ini juga merupakan penentu untuk melangkah ke depan dan sebagai gambaran rakyat menilai pemerintahan serta hikmah dan pelajaran dari kejadian tersebut. Tidak terlalu muluk jika rakyat ini berada dalam sebuah lingkungan pemerintahan yang makmur dan sentosa. Tentunya saat ini tolak ukur makmur dan sentosa tidaklah merata bagi seluruh rakyat yang mendiami Negara Indonesia.
Masih terdapat orang-orang yang sudah cukup dengan apa yang mereka miliki saat ini di dunia ini, hidup mereka tidak membuat resah sekitarnya dan tentunya juga keutuhan pemerintah dan Negara ini. Di sisi lain gaya hidup glamor menjamur dan kian berkembang dapat kita temui pada malam hari di sekitar kawasan Ancol dan diberbagai tempat yang menyediakan hiburan one stop entertainment.
0 komentar:
Posting Komentar